![[personal profile]](https://www.dreamwidth.org/img/silk/identity/user.png)
ex vidoll fanfic "short memory" part 3
genre gakuen, daily life, romance, yaoi
ratting PG 15
artist, disclaimer : ex Vidoll, angelo, i'm not own those chara
warning indonesian, typo
part 1 >> http://www.facebook.com/notes/akasa-ryoto/ex-vidoll-fanfic-short-memory/10151132356681216
part 2 >> http://www.facebook.com/notes/akasa-ryoto/ex-vidoll-fanfic-short-memory-part2/10151173642171216
Paginya, Shun bereskan kamar Giru, sementara Giru masih tidur di antara tumpukan bantalnya
“sensei…” panggil Shun
Giru masih diam, walau terlihat bergerak di pelan
“sensei… shun tahu sensei sudah bangun.. ayo bangun…. Sensei masuk sekolahkan?” Tanya Shun
Akhirnya Giru buka matanya dan balik badannya
“tidak… aku mau libur saja” jawab Giru
nbsp; “hee? Kenapa?” Tanya Shun bingung
Giru kembali masuk ke dalam selimutnya
senseiii!!!” panggil shun lagi
“kiotsukete shuchan…. Oyasumi”
Shun hanya diam dengar jawaban Giru…. Beberapa lama ia masih diam disamping Giru
“shuchan?” Giru tiba tiba balik badannya dan panggil Shun panic
“eh? Iya? Apa?” Tanya Shun bingung
Mimik muka Giru berubah, ia terlihat khawatir bercampur takut, ia hanya diam menatap Shun….
“sensei?” panggil Shun khawatir
“ti….tidak…. tidak ada… aku akan mandi” ekspresi wajahnya masih belum berubah
Giru turun dari ranjangnya
“sensei? Daijoubu ka?” Tanya Shun lagi
Giru hentikan langkahnya, berbalik dan coba tersenyum kecil
“aku kira kau akan pergi…..” jawab Giru
“pergi? Ke sekolah? Memang… tapikan masih nanti…..” ucap Shun polos
Giru hanya tersenyum dan lanjutkan langkahnya
“sensei kemana? Memang shun mau kemana? Apa sensei mimpi buruk?” pikir Shun
Keduanya lalu berangkat bersama, Giru masih terlihat aneh, tidak banyak bicara namun selalu tersenyum saat Shun melihat ke arahnya…. Berungkali Giru melirik kea rah Shun, buat Shun sedikit tidak nyaman…..
“ne…. sensei, kita berpisah disini, sampai jumpa nanti ya sensei” ucap Shun
“eh? i…iya… eeto…. Aku antar ya?” Tanya Giru ragu
“he? Tapi nanti Sensei terlambat…. “ Shun makin bingung dengan sikap Giru yang tiba tib berubah
nbsp; “tidak apa apa kok…. Ya?” Tanya Giru lagi
Shun akhirnya menangguk, namun sepanjang mereka berjalan tidak ada pecakapan yang terjadi….
“sudah… sampai sini saja… “ ucap Shun
“ha..hai…. sampai jumpa nanti… eheheheh” wajah Giru masih terlihat aneh, ia hanya tersenyum kecil
“sensei….” Panggil Shun lembut
“i…iya?” jawab Giru
“tidak ada apa apa…. Jaa” Shun lalu berlari masuk ke dalam gerbang sekolahnya
Sementara Giru masih berdiri disana, perhatikan Shun yang makin jauh….
Pagi berlalu, siang juga berganti sore…. Shun keluar bersama beberapa temannya, kemudian berpisah kea rah yang berbeda…. Tapi langkah Shun berhenti, lihat seseorang duduk di tepi jalan ….
“sensei!” panggil Shun sambil berlari ke arah Shun
“hei! Okaeri” mimik muka Giru sudah kembali seperti semula,
“sensei….. tidak sekolah?” Tanya Shun kaget
Giru menggeleng dan bangkit dari duduknya
“heee…… kenapa? “ Tanya Shun lagi
“aku…. Aku malas… sudahlah, ayo cari makan… aku lapar” ajak Giru santai
Shun masih bingung dengan Giru, makin lama ia bersama Giru, makin ia tidak mengerti orang itu… seperti ada yang ia sembunyikan….
Hari hari kembali berlalu…. Hubungan keduanya makin dekat namun masih ada sesuatu yang halangi mereka….
“sensei…..” panggil Shun
Giru berhenti potong sayurannya dan berbalik
“eerrr….. shun boleh bertanya sesuatu?” Tanya Shun
“apa? Tanya saja”
“sensei…. Itu sakit? Atau kenapa?” Tanya Shun ragu
“sudah kubilang kan, aku tidak sakit” jawab singkat Giru
“ lalu kenapa sensei sering terlihat seperti orang sakit?”
Giru letakkan pisaunya, ambil segelas air dan cepat cepat meminumnya
“tidak…. Tidak ada” jawab Giru
“shun pulang kalau begitu” ucap Shun sambil berdiri dari kursinya
Tapi segera Giru tarik tangan shun dengan raut wajah yang aneh
“…. Sensei?” Shun merasa ada yang aneh dengan Giru
“ja….jangan….. “ ucap Giru terbata bata
Shun kembali duduk, dan Giru juga lepaskan genggamannya lalu kembali potong sayurannya…. Tak ada percakapan sampai makan malam hari itu selesai… Keduanya hanya duduk berhadapan tanpa ada kata kata yang terucap ….
nbsp; “shun pulang ya sensei” pamit Shun tiba tiba
Buat raut wajah Giru makin aneh namun tetep diam
nbsp; “jaa….” Shun kecup pipi Giru lalu pergi tanpa tunggu ada respon dari Giru
Sadar sesuatu terjadi Giru coba paksa badannya untuk bergerak dan kejar Shun
“shun!” teriak Giru dengan napas terengah
“eh? Ada apa sensei? “ Tanya Shun bingung
“ka…kau.. mau… kemana?” Giru masih belum bisa atur napasnya
“daijoubu? Sensei kenapa?” Tanya Shun sambil bantu Giru yang hampir jatuh
“kau mau kemana?” Tanya Giru lagi
“pulang…. shun…. Ada acara…. Tidak bisa menginap…..” jawab Shun
ia merasa lega lihat ekspresi Giru yang juga ikut berubah
“kau kembali lagi kan tapi?” Tanya Giru
“he? Iya…. Kenapa? “ Shun kerutkan dahinya dengar pertanyaan Giru
Giru tersenyum, hela napasnya dan menggeleng kecil
“sensei…. Kau tidak apa apa?” Tanya Shun bingung
“iya, aku tidak apa apa.. ehehehe…jaa….” jawab Giru sambil tersenyum
Shun yang makin merasa aneh hanya bisa tersenyum balik dan bergegas pergi…..
Malam panjang itu berlalu, pagi datang dan Giru hanya duduk di tepian kolam lengkap dengan seragam sekolah dan kamera Shun….
“tuan muda tidak masuk sekolah?” Tanya seseorang dari dalam
“ tidak… aku malas… tidak ada yang menarik disana” jawab giru pendek
“kapan kau sembuh kalau terus mengacuhkan lingkunganmu itu?” Kirito tiba tiba muncul dari dalam
“ kapan kapan….. “ Giru masih fokus dengan kamera Shun
“punya satu teman bukan berarti kau sembuh Giru” ucap Kirito
“mereka yang mengacuhkan, bukan salahku kalau begitu”Giru beralik dan keluar dari kolam ikannya lalu berjalan kea rah kirito
“kau harus belajar bersosialisasi lagi Giru” Kirito menatap tajam kea rah Giru
“sudah… dan mereka menolakku, aku mau tidur” tanpa pedulikan tatapan ayahnya Giru berjalan lewati Kirito dan masuk ke kamarnya
“apa tidak apa apa tuan? Tuan Giru malah makin tidak ingin bersosialisasi” Tanya pelayanan
“tapi kita juga tidak bisa memaksa dia….setidaknya dia tidak merasa tertekan itu sudah lebih baik” kirito lalu juga lanjutkan langkahnya
nbsp;
Pagi berlalu, siang datang dan pergi…. Giru bangun dari tidurnya duduk di sudut kamarnya kembali melihat lihat foto di kamera Shun… sembari sesekali melihat jam… bosan hingga ia kembali tertidur …. Dan terus mengulangnya selama beberapa hari…..
“ayah…” panggil Giru
“ada apa? Kau mau sarapan? Ayo duduk” ajak Kirito
“etto….et…to… apa.. Shun pernah datang kesini?” Tanya Giru ragu
“beberapa hari ini aku tidak melihatnya… bukannya kau selalu di rumah?” Tanya balik Kirito
“ini… berapa hari?” Giru ambil kursinya dan duduk
“seminggu? Atau lebih…. Kenapa? Kau tidak menelepon dia?” Tanya kirito lagi
“he? Aku tidak punya nomor dia… email dia…. “ Giru terdiam
“jangan berpikiran yang aneh aneh, dia mungkin hanya sakit atau sedang ada ujian, cepat makan sarapanmu..” ucap Kirito
Giru tetap hanya diam. Pandangan kosong menatap piring di depannya…..
Selesai sarapan Kirito pergi sementara Giru kembali ke kamarnya lagi…
“hee…. Shuchan kemana? Apa dia marah? Kenapa?” Giru ambil lagi kamera Shun
Lihat beberapa foto terakhir yang mereka ambil
nbsp; “apa dia pikir aku bohong dan …. Pergi? He? Per…gi? Shu…chan? Kalau begitu… aku…. Sendi…ri?”
Napasnya memberat… jantungnya makin berdebar kencang…. Ia mundur perlahan terduduk di atas ranjangnya dan remas selimut di bawahnya….
“kenapa? Haaah….haaaah… .. Shun….. kemana?” Tanya Giru dalam kesendiriannya
………
Shun masih menutup matanya, seseorang masuk ke kamar itu dan buka tirai jendela biarkan cahaya matahari masuk
“kau tidak pulang?” Tanya seorang berjas putih pada Shun yang muali bangun karena cahaya matahari kenainya
“eehmmp… tidak…. Inikan hari libur” jawab Shun
“ah benar juga, ahahahaha… tapi sama saja bukna? Walau bukan hari libur kau pasti tidur disini” seorang berjas putih itu mulai dekati Shun
“aah dokter…. Shun malas menjelaskan kapan saja shun disini, cepat periksa sensei dan pergi” ucap Shun kesal
“ahahahah, kau ini begitu saja langsung marah, nanti Giru tidak mau bangun bangun lho” canda sang dokter
“bercandaan dokter tidak lucu!” Shun terlihat makin gemas dengan dokter itu
“sudah setahun lebih dia disini…. Dan masih belum bangun…. “ucap pelan dokter
“sensei butuh banyak tidur… biarkan saja….” Shun berdiri dari kursinya
“pasti banyak hal yang ia lewatkan….” Ucap dokter itu
“hal hal yang dia lewatkan sudah Shun foto…. Ehehehe.. dokter tenang saja, nanti begitu Giruo bangun, shun akan suruh dia melihat foto foto itu ahahahaha”
“dasar kau ini.. ya yaya.. semoga dia cepat bangun, aku juga penasaran seperti apa anak ini… sejak malam itu.. aku sama sekali belum bicara dengan dia…”
“malam itu ya ….. hmpf…. Sudah lama juga ya dokter……”
Ingatan keduanya lalu pergi menjauh, ke sesuatu yang mereka sebut malam itu……
……..
Hari itu, beberapa anak SMU mulai ramai penuhi jalanan, Shun ada diantara mereka, terlihat seperti biasa bersama beberapa orang lain… namun langkahnya terhenti lihat seseorang diseberang jalan
“shunchan!” teriak Giru dari seberang jalan
“e? Sen…sei? Sensei!!!” teriak Shun saat orang yang penuh darah itu kembali tertabrak sesuatu ….
Kerumunan siswa SMU itu makin riuh lihat kecelakaan itu, bergegar ambulans datang dan bawa Giru ke rumah sakit….
Shun yang tidak tahu apa yang terjadi hanya bisa diam, genggam tangan Giru erat…..
Beberapa Giru ada di dalam ruangan yang penuh dokter beserta perawat, sementara Shun duduk diluar dengan Kirito
“sensei kenapa paman?” Tanya Shun
“apa dia pernah cerita sesuatu?” Tanya balik Kirito
“dia sakit? Dia tidak pernah mau cerita soal itu….”
“bisa dibilang sakit.. bisa tidak…. Dia hanya … kesepian… sejak kecil setelah ibunya meninggal dia tidak banyak keluar rumah, dan saat ia mulai masuk sekolah ia tidak punya banyka teman, kadang orang orang malah menjauhi dia karena mereka tahu latar belakangnya…”
“hee? Sensei tidak punya teman?”
"hanya kau bukan? Tidak…. Sama sekali…. Kadang ada yang mau akrab dengannya sesekali… tapi lalu tidak menganggapnya ada, di rumah ia tidak punay orang untuk bermain… ia terbiasa dengan kamarnya yang sepi.. hingga lama lama ia menjadi anti social… dan dia memang trauma dengan rasa kehilangan setelah ibunya meninggal….”
“eh? Ja..jadi? sensei… seperti itu karena….” Shun terdiam, tak berani lanjutkan kata katanya
“tadi pagi dia tiba tiba keluar dari kamarnya dan bertanya apa kau kemari… raut wajahnya terlihat aneh, kupikir tidak apa apa… tapi ternyata dia malah melukai dirinya sendiri dan kabur mencarimu….” Kirito tertunduk
“jadi.. in benar benar salah shun?”
“Aku tidak menyalahkanmu….”
“Shun tidak bermaksud pergi , hanya.. shun sakit.. dan kemarin shun harus ke luar kota, lagi kamera shun masih disana, shun pikir Sensei tidak akan…. Tidak.. jadi itu kenapa dia terlihat aneh….”
Shun menarik panjang napasnya , hembuskannya cepat sambil tahan beberapa tetes air dari matanya
“tapi setidaknya dia sudah melihatmukan? Dia pasti akan kembali ceria.. ya?” Kirito tepuk pelan pundak Shun dan tersenyum
Bersamaan itu, dokter keluar bersama dengan Giru yang masih berbalut alat alat aneh….
“Kirito-san… operasai anak anda berjalan lancar.. hanya…. Dia mungkin akan mengalami tidur panjang” ucap dokter itu
“tidur panjang? Koma?!” Tanya Shun kaget
“iya, entah sampai kapan… mingkin bisa sebentar mungkin bisa lama…. Tapi kondisi lainnya tetap stabil juga normal….” Jelas dokter
Keduanya terdiam.. Shun yangt adinya ikut berdiri kembali terduduk, menatap Giru di atas brankat yang berjalan makin jauh …..
……..
“hei! Sampai kapan kau mau melamun?!” Tanya dokter sembari tepuk bahu Shun
“eh? Eh? Tidak tidak…. Aah Shun lapar… shun mau cari makan dulu ya dokter, titip sensei dulu ahahahahah” tanpa tunggu jawaban dokter, Shun segera berlari keluar
Beberapa bulan berlalu dan hampir tahunan… Giru tertidur disana, namun ia tidak sendiri… Shun masih disana… temani Giru ….
Owari….

no subject
no subject
no subject
no subject